Pages

Subscribe:

Senin, 22 Oktober 2012

Ditemukan 9 Penyakit Kaki Gajah di Kampar


Dari data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan, ternyata di Kampar ditemukan sembilan kasus penyakit filariasis atau yang lazim dikenal masyarakat dengan nama penyakit kaki gajah.


Filariasis adalah penyakit infeksi yang bersifat menahun yang disebabkan cacing filarial dan ditularkan oleh nyamuk.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar H Herlin Rahmola, didampingi Kasi Penanggulangan Penyakit Menular Sasminedi ketika ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, Jumat (19/10).

Sasminedi memaparkan, pada tahun 2011 ditemukan tujuh kasus filariasis di lima kecamatan, yakni di Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kampar Kiri, Tapung, Kampar dan di Kecamatan Perhentian Raja. Pada pertengahan tahun 2012 kembali ditemukan dua kasus penyakit filariasis di Kecamatan Kuok yakni di Desa Silam.

‘’Oleh karena itu, di Kabupaten Kampar akan digelar kegiatan pekan pemberian obat pencegah filariasis yang mulai digelar pada 13 November 2012 mendatang. Untuk itu, diminta kepada seluruh warga masyarakat yang telah berumur di atas 2 tahun mendatangi pusat-pusat atau lembaga pengelola tempat pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Kabupaten Kampar,’’ ungkapnya.

Disebutkannya, penyakit filariasis dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, kantong buah zakar, payudara dan kelamin wanita.

Semua orang baik laki-laki, perempuan, anak-anak dan orang tua dapat terserang penyakit filariasis. Filariasis ditularkan dari seseorang yang dalam darahnya terdapat anak cacing (mikrofilaria) kepada orang lain melalui gigitan nyamuk.

Pada waktu nyamuk mengisap darah, mikrofilaria akan terhisap dan masuk ke dalam badan nyamuk. Dalam waktu 1-2 pekan kemudian microfilaria berubah menjadi larva dan dapat ditularkan kepada orang lain sewaktu nyamuk menggigitnya.

Saminedi menambahkan, salah satu cara mencegah penularan penyakit filariasis adalah dengan mengikuti program Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) yang dilaksanakan Puskesmas atau di tempat-tempat pengelola kesehatan masyarakat.

Obat yang diberikan berupa tablet. Satu kali periode memakan obat akan menyebabkan si pemakan obat akan bebas dari serangan penyakit filariasis selama 5 tahun.(rnl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar